Monday, December 5, 2016

PIC PerpuSeru Rembang, Kalem Tapi Pasti



Sebuah android terpasang di tripod. Berdiri di belakang barisan peserta pelatihan. Terkadang berpindah tempat sesuai kebutuhan. Beberapa angle menarik mulai kena shoot. Dari slide yang berada di paling depan, wajah instruktur pelatihan, eksen peserta pelatihan hingga suasana sekitar ruang pelatihan. Semua sudut yang menarik terekam melalui seperangkat android sederhana milik Yazid Aris Khoiron.

Laki-laki berpostur tinggi yang biasa dipanggil Mas Aris ini memang punya hobi membuat video. Hobi ini tetap ia jalani meski sekarang ia menjabat sebagai Kepala Seksi Perpustakaan di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Rembang. Ia mendapat amanah sebagai Kasi sejak tahun 2012 lalu. Sebelumnya, selama 4 tahun merupakan Staf Pelaksana di Dinas PPK dan Aset Daerah Kabupaten Rembang.

Begitu pula saat Mas Aris dipercaya menjadi Person In Charge (PIC) Perpusda Rembang, ia mengoptimalkan hobi untuk suport pengembangan perpustakaan. Kegiatan menarik yang dilaksanakan perpustakaan, ia dokumentasikan dalam format video. Seperti ketika Perpusda Rembang melakukan advokasi ke Bupati Rembang, H. Abdul Chafidz. Juga sejumlah pelatihan yang dilaksanakan di perpustakaan, seperti pelatihan fotographone, marketing online, pembuatan blog, photoshop dan pelatihan komputer dan internet dasar.

Video yang dihasilkan jebolan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta ini kemudian dishare melalui Youtube. Video menarik terkait pengembangan perpustakaan yang sudah dia dibikin yaitu PerpuSeru Rembang dan PerpuSeru Region 2. Video PerpuSeru Rembang dilaunching saat acara Pertemuan Stakeholder di Ruang Rapat Bupati Rembang. Dihadapan bupati dan tamu undangan lain. Video tersebut diputar. Berisikan perjalan Perpusda Rembang setelah bermitra dengan Program PerpuSeru.

Sementara video PerpuSeru Region 2, proses pembuatannya lebih kreatif. Background suara diganti total dengan lagu berjudul ‘PerpuSeru Region 2’ karya Mas Aris juga. Lagu tersebut dinyanyikan melibatkan pihak lain saat kegiatan Pertemuan Regional 2 di Semarang, beberapa waktu lalu. Beberapa teman yang terlibat menyanyi dalam lagu antara lain Dyah Nugraheni (PIC Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah), Anang Fitrianto (PIC Perpustakaan DI Yogyakarta), Karolina Pratiwi (FP Kalimantan Tengah), Badiatul Chusnia (FP Pantura Barat Jawa Tengah), Achmad Sochib (FP Pantura Timur Jawa Tengah).

Tak hanya pada video, ayah dari Maharga ini juga menyumbangkan kemampuannya untuk menjadi instruktur di pelatihan Perpusda. Ia bersedia melatih di pelatihan komputer dan internet dasar disela-sela kesibukannya. Ia juga melakukan advokasi ke pihak lain untuk kebutuhan instruktur pelatihan. Seperti ke Cahaya Photography untuk pelatihan photographone dan photoshop. Juga ke pelaku bisnis online untuk instruktur pelatihan marketing online. Terakhir yang dilakukan advokasi ke pendamping desa untuk pelatihan kepada perangkat desa. Yakni pelatihan komputer dan interner dasar, desain grafis dan sistem informasi desa.

Seperti yang dirasakan Perpusda lain saat awal menjadi mitra PerpuSeru. Mas Aris awalnya belum tahu seperti apa itu PerpuSeru. Mulailah dirinya browsing di internet dengan kata kunci PerpuSeru. Melihat berita-berita dan dokumentasi di facebook maupun websitenya. Dari situ sangat tertarik untuk mengetahui lebih lanjut dan tidak sabar menunggu kerjasama itu terwujud. Setelah mengikuti pelatihan, ia bersama tim mencoba mengimplementasikan pelatihan-pelatihan untuk masyarakatt dan disambut baik oleh masyarakat Rembang.

Mas Aris yang biasa memakai topi salah satu teve swasta nasional (semoga nanti berganti topi PerpuSeru hahaha...) berharap, pelatihan untuk masyarakat ini bagus, sehingga sangat baik untuk ditularkan ke perpustakaan desa. Sehingga untuk tahun 2017 mendatang, Perpusda Rembang menganggarkan 100 juta rupiah untuk mendukung kegiatan-kegiatan Perpuseru.  Agar tetap berlangsung dan mereplikasi ke perpustakaan desa.

Kini perpustakaan Rembang yang terletak di Kompleks Wisata Pantai Kartini semakin dikenal masyarakat. Gedung perpustakaan yang dulunya gedung gereja ini awalnya tak ramai dikunjungi masyarakat. Jika diamati sekilas, masyarakat menyangka bahwa gedung perpustakaan adalah museum. Sebab letaknya diapit oleh loket pintu keluar masuk ke objek wisata. Namun dengan kerja keras Perpusda melalui promosi dan sosialisasi, baik melalui media sosial dan berbagai pelatihan, masyarakat mulai tertarik datang ke perpustakaan. Sampai tulisan ini diterbitkan, selama satu minggu penuh, perhari sudah ada jadwal pelatihan. Bravo Perpusda Rembang! (***)             


8 comments:

  1. Terima kasih mas Sochib, artikelnya keren banget, moga makin maju Perpuserunya. ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya. sama sama Mbak Aina. Saya suka dengan karakter Mas Aris dan dedikasinya dalam bekerja

      Delete
    2. mau dong kalo ada lowongan fasilitator hehehe

      Delete