Wednesday, December 7, 2016

Nobar Timnas di Dinner Lokakarya PerpuSeru Solo 2016


Yang namanya hobi bagaimanapun tak bisa dibendung. Termasuk hobi menonton bola. Apalagi yang main tim nasional Indonesia. Pada acara Dinner Lokakarya Perluasan Perpustakaan Desa di Hotel Alana Solo, malam ini Rabu (7/12), beberapa peserta menyempatkan menonton pertandingan antara timnas Indonesia melawan Vietnam. Pertandingan menyita perhatian karena menjadi penentu melaju ke babak final.

Bukan maksud mengenyampingkan acara yang sudah dipersiapkan panitia, jiwa nasionalisme semakin kuat bagi penggemar bola ketika timnas bermain. Sorak seru penonton di restauran hotel menyemarakkan malam ini bersaing dengan alunan musik band di sudut lain. Pusat perhatian peserta lokakarya terpecah menjadi dua. Ada yang memperhatikan seksama pertandingan bola piala AFF. Banyak pula yang menikmati hiburan musik, alunan lagu dan tari tradisional Jawa di sisi lain.


Sepak bola nasional menjadi magnet membangkitkan jiwa nasionalisme bagi warga negara Indonesia. Ketika timnas bermain, tak hanya penggila bola yang fanatik menonton. Orang yang tak doyan nonton bola pun bisa tertarik untuk menikmati layar lebar ketika timnas bertanding. Sepakbola mampu menjadi alat pemersatu bangsa melalui media olahraga. Dari suku mana pun akan bangkit kebanggaannya jika timnas berlaga. Terlebih lagi bisa meraih kemenangan.


Kini perpustakaan pun mampu menjadi alat pemersatu bangsa. Peran sebagai alat pemersatu bangsa kian kuat dan terlihat setelah Program PerpuSeru hadir di Indonesia. Di setiap kegiatan yang dilaksanakan PerpuSeru, para peserta terlihat langsung akrab. Tak ada sekat antara yang dari pulau satu dengan pulau yang lain. Tak ada sekat antara kepala kantor dan staf baik satu kantor atau beda kantor perpustakaan. Tak dibedakan antara perpustakaan provinsi, kabupaten dan desa. Semuanya berbaur menjadi satu kesatuan.

Keakraban juga terlihat di group facebook PerpuSeru Indonesia. Semuanya saling menyapa meski belum pernah berjumpa secara fisik. Saling memotivasi antara satu daerah dengan daerah yang lain. Saling bertanya dan menjawab antara satu pulau dengan pulau lain. Group PerpuSeru Indonesia yang sudah memiliki anggota 6 ribu lebih, menjadi kekuatan sendiri bagi bangsa Indonesia. Ribuan orang menjadi satu keluarga besar berkat kehadiran perpustakaan. Berkat kehadiran PerpuSeru.

Kekuatan perpustakaan semakin nyata ketika antara satu perpustakaan dengan perpustakaan lain melakukan studi banding. Misalnya saja saat perpustakaan dari Papua melakukan studi banding ke Perpustakaan Kabupaten Pamekasan Jawa Timur. Juga pernah dari Perpustakaan Desa di Enrekang Sulawesi Selatan melakukan studi banding ke perpustakaan di Jepara Jawa Tengah. Dan masih banyak contoh studi banding perpustakaan antar pulau. Tak hanya itu, ketika di jalan ada yang memakai atribut PerpuSeru, meski kita ada di luar kota, dipastikan keakraban akan lebih tercipta. Perpustakaan memang alat pemersatu bangsa! (***)          

3 comments:

  1. Perpustakaan memang begitu.. mempertemukan yg belum pernah bertemu, mempersatukan yg sudah tidak satu.. .. #eh.

    ReplyDelete
  2. Perpustakaan memang begitu.. mempertemukan yg belum pernah bertemu, mempersatukan yg sudah tidak satu.. .. #eh.

    ReplyDelete