Yang namanya hobi bagaimanapun tak
bisa dibendung. Termasuk hobi menonton bola. Apalagi yang main tim nasional
Indonesia. Pada acara Dinner Lokakarya Perluasan Perpustakaan Desa di Hotel
Alana Solo, malam ini Rabu (7/12), beberapa peserta menyempatkan menonton
pertandingan antara timnas Indonesia melawan Vietnam. Pertandingan menyita
perhatian karena menjadi penentu melaju ke babak final.
Bukan maksud mengenyampingkan
acara yang sudah dipersiapkan panitia, jiwa nasionalisme semakin kuat bagi
penggemar bola ketika timnas bermain. Sorak seru penonton di restauran hotel
menyemarakkan malam ini bersaing dengan alunan musik band di sudut lain. Pusat
perhatian peserta lokakarya terpecah menjadi dua. Ada yang memperhatikan
seksama pertandingan bola piala AFF. Banyak pula yang menikmati hiburan musik,
alunan lagu dan tari tradisional Jawa di sisi lain.
Sepak bola nasional menjadi magnet
membangkitkan jiwa nasionalisme bagi warga negara Indonesia. Ketika timnas
bermain, tak hanya penggila bola yang fanatik menonton. Orang yang tak doyan
nonton bola pun bisa tertarik untuk menikmati layar lebar ketika timnas
bertanding. Sepakbola mampu menjadi alat pemersatu bangsa melalui media
olahraga. Dari suku mana pun akan bangkit kebanggaannya jika timnas berlaga.
Terlebih lagi bisa meraih kemenangan.
Kini perpustakaan pun mampu
menjadi alat pemersatu bangsa. Peran sebagai alat pemersatu bangsa kian kuat
dan terlihat setelah Program PerpuSeru hadir di Indonesia. Di setiap kegiatan
yang dilaksanakan PerpuSeru, para peserta terlihat langsung akrab. Tak ada
sekat antara yang dari pulau satu dengan pulau yang lain. Tak ada sekat antara
kepala kantor dan staf baik satu kantor atau beda kantor perpustakaan. Tak
dibedakan antara perpustakaan provinsi, kabupaten dan desa. Semuanya berbaur
menjadi satu kesatuan.
Keakraban juga terlihat di group
facebook PerpuSeru Indonesia. Semuanya saling menyapa meski belum pernah
berjumpa secara fisik. Saling memotivasi antara satu daerah dengan daerah yang
lain. Saling bertanya dan menjawab antara satu pulau dengan pulau lain. Group
PerpuSeru Indonesia yang sudah memiliki anggota 6 ribu lebih, menjadi kekuatan
sendiri bagi bangsa Indonesia. Ribuan orang menjadi satu keluarga besar berkat
kehadiran perpustakaan. Berkat kehadiran PerpuSeru.
Kekuatan perpustakaan semakin
nyata ketika antara satu perpustakaan dengan perpustakaan lain melakukan studi
banding. Misalnya saja saat perpustakaan dari Papua melakukan studi banding ke
Perpustakaan Kabupaten Pamekasan Jawa Timur. Juga pernah dari Perpustakaan Desa
di Enrekang Sulawesi Selatan melakukan studi banding ke perpustakaan di Jepara
Jawa Tengah. Dan masih banyak contoh studi banding perpustakaan antar pulau. Tak
hanya itu, ketika di jalan ada yang memakai atribut PerpuSeru, meski kita ada
di luar kota, dipastikan keakraban akan lebih tercipta. Perpustakaan memang
alat pemersatu bangsa! (***)
Perpustakaan memang begitu.. mempertemukan yg belum pernah bertemu, mempersatukan yg sudah tidak satu.. .. #eh.
ReplyDeletePerpustakaan memang begitu.. mempertemukan yg belum pernah bertemu, mempersatukan yg sudah tidak satu.. .. #eh.
ReplyDeletebetul mas fajri
Delete