Tuesday, December 6, 2016

PerpuSeru Sumbawa, OMG! Bau Terasi di Perpustakaan



Bau terasi di Perpustakaan Daerah Kabupaten Sumbawa, NTB, kian ‘menyengat’. Bahkan khas baunya tercium hingga keluar pulau. Tepatnya di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Lebih keren lagi, bumbu pelengkap sambal ini masuk dan menginap di sebuah hotel mewah. Tak hanya di situ, produk berbahan dasar udang tersebut diperkenalkan di hadapan puluhan pimpinan daerah dan tamu nasional. Sebuah produk skala rumah tangga yang tak lazim. Akan tetapi benar terjadi. Dan kejadian ini atas peran dari perpustakaan.

Pemilik produk terasi, Ly Martini, merupakan pengunjung aktif di Perpusda Sumbawa. Sehingga dia diminta PIC Perpusda, Sri Mulyati, untuk menjadi peserta pelatihan strategi pengembangan perpustakaan serta pelatihan komputer dan internet. Harapannya Ly Martini mengajak masyarakat untuk berkunjung dan memanfaatkan fasilitas perpustakaan.

Selama ini perempuan muda beranak satu ini berkunjung ke perpusda hanya untuk pinjam dan baca buku. Memanfaatkan waktu luang dengan mengisi kegiatan positif. Sembari menjalankan usaha rumahan yang sudah lama dilakoni. Ly Martini sudah bertahun-tahun bergelut di bidang kuliner khas Sumbawa, Sambal Udang Rebon Masin Jotang. Pengolahan dan managemen yang masih seadanya membuat perkembangan bisnisnya berjalan biasa saja, tanpa perkembangan yang berarti.   


Setelah Perpusda Sumbawa menjadi mitra PerpuSeru dan Ly Martini terlibat di pelatihan perpusda, wawasannya mulai terbuka. Ia bertekad mengembangkan bisnis yang selama ini sudah dikelola. Didukung pula potensi Kota Sumbawa sebagai penghasil terasi. Dirinya memanfaatkan fasilitas internet dan belajar pengembangan usaha. Belajar pengemasan produk, pemasaran, pengembangan produk dan manajemen keungan dari internet.

Dari situ perjalanan bisnisnya mulai merangkak naik. Mengalami peningkatan yang sangat pesat. Sekarang produk Sambal Udang Rebon Masin Jotang menjadi tranding topic di Kabupaten Sumbawa baik offline maupun online. Produk Sambal Udang Rebon Masin Jotang tampil dengan kemasan yang sangat menarik. Selain sambal dia juga mengembangkan produknya seperti Krupuk Atom, Terasi Udang, Madu Asli Hutan Sumbawa dan Sambal Cabai Cabe Tuja’ dengan brand OMG Exotisme Sumbawa.

Meningkatnya permintaan akan produk OMG sebagai oleh-oleh Khas Sumbawa berdampak pada kebutuhan tenaga kerja yang lebih banyak. Kini Ly Martini sebagai owner OMG telah melibatkan 30 orang ibu rumah tangga dalam hal produksi sampai pemasaran produk. Meski telah sukses mengelola bisnis, Ly Martini masih bersedia meluangkan waktu ke perpustakaan. Dia bersedia menjadi relawan di kegiatan perpustakaan yang berbasis UKM. Semoga semakin sukses usahanya! (***)

No comments:

Post a Comment