PerpuSeru Demak
Harra, Dari Perpustakaan Muncul Ide Usaha Sablon
![]() |
Harra menunjukkan aktifitas harian kerja usaha sablon miliknya |
PerpuSeru. Pemuda asal Desa Tlogosih, Kecamatan Kebonagung
Demak ini pada awalnya tak menyangka bakal menggeluti usaha sablon. Ilmu komputer
yang ia miliki masih biasa saja. Belum bisa mengoperasikan microsoft office
dasar secara baik. Apalagi membuat desain sebagai dasar dari usaha sablon.
Suatu waktu, tepatnya 3 bulan lalu, dirinya
tertarik ikut pelatihan komputer dan internet di Perpustakaan Umum Kabupaten
Demak. Saat itu dia mendapat informasi dari seorang teman bahwa ada pelatihan
gratis di perpustakaan yang berlokasi di depan Terminal Kota Demak. Tanpa berpikir
panjang, pemilik nama lengkap Harratul Lisan mendaftarkan diri ke perpustakaan.
Selama 14 hari berturut-turut Harra mengikuti
pelatihan yang dilaksanakan di lantai 2 kantor perpustakaan. Belajar microsoft
office dasar bersama puluhan peserta lain. Pelatihan dalam sehari dibagi dalam
3 kelas. Sementara Harra mengambil kelas siang. Setiap hari pemuda yang mengaku
masih jomblo ini menempuh perjalanan 45 menit dari rumah ke Perpusda Demak. Itu
lakoninya dengan penuh semangat.
Di saat pelatihan berlangsung, pemuda berusia 26
tahun ini melihat salah satu peserta sedang membuat desain koas di laptopnya. Dari
situlah muncul inspirasi di benaknya membuat usaha sablon di kampung halaman. Namun
Harra terkendala kemampuan ilmu desain grafis. Kemudian ia memberanikan diri meminta
materi tambahan desain grafis ke instruktur pelatihan. Dirinya mengaku senang,
instruktur pelatihan mengabulkan keinginannya.
![]() |
Pengeringan kaos setelah dicetak sablon |
Untuk menguatkan ide besarnya, Harra belajar teknik
sablon dan menggali informasi ke salah satu peserta pelatihan tersebut. Dia
menggali informasi tentang dimana tempat temannya menyablon dan bagaimana
kualitas sablon di Demak. Dia mendapat informasi bahwa di Kota Wali kualitas
sablon kurang begitu bagus. Informasi awal tersebut sebagai modal untuk bikin
usaha sablon yang berkualitas bagus.
Tiga minggu selesai pelatihan dari perpustakaan,
Harra merealisasikan merintis usaha sablon di rumah. Sambil usaha, dia mencari
ilmu tentang ilmu desain dari internet. Terkadang ia memanfaatkan fasilitas
wifi di perpustakaan untuk berselancar mencari desain yang menarik. Meski hanya dapat ilmu desain dasar, pemuda yang
selama ini kerja freelance sudah
merasa bersykur. Dirinya terus belajar untuk mengembankan ilmu desainnya
tersebut.
Sekarang, usaha sablonnya sudah berjalan 1 bulan. Untuk
sementara masih melayani sablon kaos. Akan dikembangkan ke sablon kertas dan plastik. Maupun
percetakan undangan dan souvenir. Namun masih menunggu memiliki printer. Di awal
usahanya, dalam satu bulan, Harra sudah melayani order sablon kaos sebanyak 100
pieces. Untuk meningkatkan ordernya, dia berencana melakukan promosi melalui
media sosial. Sementara ilmu office dasar yang ia peroleh dari perpustakaan, akan
ditularkan pada masyarakat di kampungnya. Sebab rumahnya sering dibuat anak-anak
belajar. Semoga usahanya tambah sukses ya Mas Harra! (***)
alhamdulillah
ReplyDeletealhamdulillah
Deletemakasih
ReplyDelete