Friday, November 18, 2016

PerpuSeru Demak, Novelis pun Berbagi di Perpustakaan



Dian Nafi
PerpuSeru Memantik Kerelawanan
Dian Nafi, Relawan Kelas Menulis di Perpustakaan Kabupaten Demak.

PerpuSeru tiba-tiba menyadarkan saya bahwa sejogjanya lingkungan terdekat juga menjadi bagian dari concern kita. Tempat kita berkontribusi dengan apa yang kita punya. PerpuSeru membangkitkan semangat kerelawanan yang pada beberapa waktu lalu sempat ditinggalkan banyak orang. Begitu pengakuan Dian Nafi, Library Supporter dari KPA Kabupaten Demak.

Dian Nafi menambahkan, Perpuseru menggerakkan saya untuk mempraktikkan apa yang selama ini sebenarnya saya tahu tapi belum sepenuhnya saya praktikkan. Bagaimana berkolaborasi dengan sebanyak mungkin pihak. Bahkan mungkin mereka yang tak pernah terbayangkan dan terlintas dalam pikiran kita.

Perempuan berhijab ini meyakinkan akan keberlanjutan program PerpuSeru. Dengan mengatakan, akan banyak rintangan yang mungkin terjadi di masa depan. Keistiqomahan dan ketulusan pasti diuji. Tapi dengan mengembalikan niat Lillahi Ta’ala, dengan tekad dan semangat baja, semoga apa yang menjadi cita-cita dan mimpi PerpuSeru bisa kita wujudkan.

Dian Nafi yang merupakan novelis nasional ini paham apa PerpuSeru setelah mengikuti Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan (SPP) dan Pelathan TIK di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Demak.  Selama pelatihan, ia mengikuti semua materi sampai berakhir sesi pelatihan. Dari situlah ia mulai tersadar bahwa dari perpustakaan, segalanya bisa dilakukan untuk kemanfaatan masyarakat.

Berawal dari situ, ibu rumah tangga jebolan arsitektur Universitas Diponegoro Semarang ini terpantik untuk berbagi di perpustakaan. Ia bersedia berbagi kemampuan menulis yang dimiliki. Ibu dua putra ini mengumpulkan teman-temannya yang tergabung di Komunitas Literasi Demak untuk berkegiatan di perpustakaan. Dimulailah niat baik mereka di awal Oktober kemarin. Mereka bertekad menyebarkan virus menulis bagi masyarakat Kota Wali, sebutan untuk Kabupaten Demak.

Di tengah kesibukan para penggerak literasi, disepakati kegiatan dilaksanakan dua kali sebulan. Yaitu di miggu kedua dan keempat, hari Jum’at. Mereka rerata sibuk menulis, mengurus rumah tangga, memberikan coaching clinic menulis keluar daerah, bahkan ada yang menjadi dosen tetap di salah satu perguruan tinggi besar swasta di Semarang. (***)

No comments:

Post a Comment