Thursday, November 24, 2016

PerpuSeru Grobogan, 10 LS Support Kegiatan Rutin Tiap Hari di Perpustakaan

10 Kegiatan CE 
Berjalan Rutin di Perpusda Grobogan
Para Library Supporter Perpusda Grobogan Foto Bersama saat acara Stakeholder Meeting 2016.
Setiap hari kita bisa menjumpai kegiatan yang melibatkan masyarakat di Perpusda Grobogan, Jawa Tengah. Aula yang biasanya hanya ditempati jika ada bintek atau rapat kantor, sekarang masyarakat Grobogan bisa saling belajar di ruang ini. Ruang layanan anak yang biasanya hanya dipakai jika ada kunjungan anak, sekarang sudah jadi tempat belajar bersama. Begitu pula ruangan bekas layanan sirkulasi yang bisa dibilang tidak berfungsi, sekarang menjadi tempat nyaman buat belajar.

Tercatat ada 10 kegiatan community engagemen (CE) yang sudah berjalan rutin tiap hari di perpusda. Kegiatan tersebut Pelatihan Ketrampilan, Pelatihan Menari, Pelatihan Bahasa Inggris, Pelatihan Mewarnai dan Menggambar, Pelatihan Marketing Online, Pelatihan Komputer Dasar. Ada pula pelatihan jurnalistik, pelatihan fotografi, pelatihan membaca Al-Quran, Pelatihan Mendongeng dan Pelatihan Stand Up Comedy.

Semua kegiatan di atas bisa berjalan rutin tiap hari karena didukung keberadaan Library Supporter (LS). LS ini merupakan orang yang peduli terhadap pengembangan perpustakaan. Mereka dulu ada yang awalnya pemustaka (masyarakat yang menggunakan fasilitas perpustakaan) dan adapula yang sama sekali belum pernah ke perpustakaan. Di Perpusda Grobogan tercatat ada 10 orang LS yang sudah mendukung dengan menjadi instruktur atau pemateri di berbagai pelatihan.

Kesepuluh LS tersebut memiliki latar belakang yang berbeda. Namun memiliki satu semangat yang sama, yakni berbagi bagi kemajuan daerah Grobogan. Mereka ada yang berprofesi sebagai pendongeng nasional. Namanya Kak Erwin Nur Setyo Pambudi. Ia sudah bertekad untuk memajukan daerahnya melalui kemampuan yang dimiliki. Di perpusda Kak Erwin menjadi instruktur di kelas jurnalistik, mendongeng dan stand up comedy.

Ada Kak Dini yang memfasilitasi pelatihan mewarnai dan menggambar. Perempuan yang masih single ini sebelum bergabung di perpustakaan, mempunyai angan-angan memiliki sanggar sendiri. Namun ketika mengetahui Perpusda Grobogan boleh dijadikan tempat untuk belajar, maka ia membuka kelas untuk umum dan sifatnya gratis di perpustakaan. Kak Dini merupakan guru lukis freelance. Setelah ia berkegiatan di perpusda, semakin banyak yang mengetahui kemampuannya. Sehingga kini job untuk mengajar dan les privat semakin bertambah pula. Meski begitu, pelatihan di perpusda tetap berjalan rutin.

Sementara Kak Erna Wahyuningtyas mengajar di kelas menari. Ia tiap Senin siang mengajar menari di aula perpusda. Ibu muda ini sebenarnya sudah memiliki Sanggar Tari, bernama Gadhes Luwes.  Hatinya terketuk untuk berbagi kemampuannya di perpustakaan. Ada pula guru PAUD yang bersedia mengajar di pelatihan membaca Al-Qur’an. Ia bernama Tulus. Ternyata animo masyarakat untuk belajar kitab suci agama Islam tersebut masih terbilang tinggi. Karena tiap Jum’at siang yang datang dan mengikuti pelatihan terbilang banyak. Tiap pertemuan rata-rata 15 orang.

LS yang paling senior adalah Handoko, biasa dipanggil Mbah Han. Bapak berambut panjang ini menjadi instruktur di pelatihan fotografi. Hal itu sesuai profesi yang ia geluti, fotofrafer. Mbah Han juga menjadi Ketua Komunitas Fotografer Grobogan. Meski berprofesi sebagai tukang foto profesional, ia juga memiliki hobi berkebun dan berbisnis. Dalam waktu dekat, ia juga akan mengisi pelatihan budidaya cabe jawa dan tenaman lainnya.

Sedangkan pelatihan yang paling diminati kaum perempuan, ada di Selasa siang. Pelatihan ketrampilan dipandu Bunda Atmiati. Bunda Atmiati keseharian sebagai guru pamong di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Grobogan. Aneka ketrampilan tangan ia tularkan ke masyarakat yang ikut pelatihan. Diantaranya membuat baki lamaran aneka bentuk, membuat bros, menghias toples dan aneka kerajinan lain. Dari mengisi kegiatan di perpusda, kini permintaan mengajar diluar SKB semakin banyak. Masyarakat semakin mengenal Atmiati dari perpustakaan.

Selain yang sudah disebutkan, masih ada LS lain. Seperti Diyah yang memfasilitasi pelatihan komputer dasar. Diyah ini sebelumnya penggerak Bukalapak Grobogan. Setelah kontrak selesai, ia masih bersedia berbagi ilmu di pelatihan komputer. Untuk kelas Bahasa Inggris tiap Senin sing, dipandu bareng sama Kak Agustin. Ada juga pelatihan marketing online. Edmond tiap bulan sekali di Kamis siang, siap berbagi ilmu dan strategi jualan online. (***)
 

No comments:

Post a Comment