Friday, November 18, 2016

PerpuSeru Rembang Rani, Ramai Order Pasca Belajar Desain di Perpustakaan



PerpuSeru Rembang
Rani, Ramai Order Pasca Belajar Desain di Perpustakaan
Rani saat mengikuti Pelatihan Photoshop di Perpusda Rembang.
Usaha warung internet (warnet) sudah digeluti ibu muda ini sejak 3 tahun lalu. Awal merintis usaha, dia memanfaatkan ruangan yang ada di rumah. Usaha jasa yang digeluti mengalami perkembangan. Masyarakat tidak hanya memanfaatkan internet untuk memenuhi kebutuhan informasi. Mulai ada permintaan untuk mencetak foto, membuat undangan pernikahan hingga desain banner.

Satu tahun lalu, atas persetujuan suami, dia memberanikan diri sewa kios. Lokasinya tidak jauh dari rumah, hanya berjarak 1 km.  Perempuan lulusan SMA ini melihat lokasi yang ia pilih strategis berada di kompleks sekolah. Benar saja, usaha warnet semakin ramai. Begitu pula usaha percetakan yang sebenarnya usaha sampingan. Disebut sampingan karena awalnya hanya fokus pada jasa warnet.

Namun dalam perjalanan, pemilik nama lengkap Whaqita Maharani mengalami kendala dalam kemampuan mendesain. Kendala utama saat ada masyarakat meminta diedit foto sebelum dicetak. Selama ini dirinya belajar desain secara otodidak. “Saya bingung saat ada yang minta warna baju atau background foto diubah”, cerita Rani.

Rani begitu antusias ketika melihat informasi di media sosial, Perpusda Kabupaten Rembang Jawa Tengah, akan mengadakan beberapa pelatihan berbasis komputer. Dilaksanakan gratis pula bagi masyarakat. Ibu dari satu putra ini tertarik dengan salah satu pelatihan yang diinformasikan perpustakaan. Yakni pelatihan edit foto dengan aplikasi photoshop.

Sebetulnya ada 4 pelatihan yang dipromosikan di media sosial saat itu. Pelatihan tersebut diantaranya pelatihan komputer dasar, blog, photoshop dan marketing online. “Saya tertarik dan pengen ikut pelatihan photoshop karena sesuai dengan kebutuhan mendesak saya untuk belajar bagaimana edit foto”, tambahnya.

Dari enam kali pertemuan tatap muka yang dilaksanakan, Rani hanya bisa mengikuti empat kali. Kesibukan yang tidak bisa ia tinggalkan menjadi penyebab ketidakhadirannya. Ketika mengikuti pelatihan, Rani sering mengajak putri semata wayang ke perpustakaan. Ia tidak malu membawa anaknya tatkala dirinya belajar. Dirinya merasa nyaman dengan suasana pelatihan di perpustakaan yang tidak seperti pada lembaga pendidikan lain.

Karena ia sadar tidak bisa mengikuti semua pertemuan, Rani memanfaatkan waktu untuk sering bertanya ke instruktur jika ada materi yang belum dipahami. Pembawaan sang Instruktur, Jamil Misbah, terlihat sabar dan kalem saat memandu pelatihan, membuat Rani tidak segan untuk bertanya. Metode pelatihan yang lebih banyak praktik, membuat peserta lebih mudah paham dengan materi yang disampaikan.

Kini setelah berjalan 3 bulan pasca mengikuti pelatihan, usaha percetakan Rani mengalami lonjakan order. Ia mengaku sudah bisa edit foto sesuai dengan keinginan dari masyarakat. Dari sekadar edit foto untuk dicetak di kertas foto hingga membuat desain banner ukuran besar. Dia tidak menyangka jika usaha percetakan yang ia geluti sekarang, lebih ramai dari usaha warnet. Masyarakat yang datang lebih ramai untuk cetak foto, banner, undangan dan keperluan lain. Usaha warnet masih berjalan stabil seperti biasa. “Saya berterimakasih pada perpustakaan Rembang yang telah melatih photoshop”, pungkasnya. (***)
 


No comments:

Post a Comment