PerpuSeru Rembang
Rani, Ramai Order
Pasca Belajar Desain di Perpustakaan
![]() |
Rani saat mengikuti Pelatihan Photoshop di Perpusda Rembang. |
Usaha warung internet (warnet) sudah
digeluti ibu muda ini sejak 3 tahun lalu. Awal merintis usaha, dia memanfaatkan
ruangan yang ada di rumah. Usaha jasa yang digeluti mengalami perkembangan.
Masyarakat tidak hanya memanfaatkan internet untuk memenuhi kebutuhan
informasi. Mulai ada permintaan untuk mencetak foto, membuat undangan
pernikahan hingga desain banner.
Satu tahun lalu, atas persetujuan
suami, dia memberanikan diri sewa kios. Lokasinya tidak jauh dari rumah, hanya
berjarak 1 km. Perempuan lulusan SMA ini
melihat lokasi yang ia pilih strategis berada di kompleks sekolah. Benar saja,
usaha warnet semakin ramai. Begitu pula usaha percetakan yang sebenarnya usaha
sampingan. Disebut sampingan karena awalnya hanya fokus pada jasa warnet.
Namun dalam perjalanan, pemilik nama
lengkap Whaqita Maharani mengalami kendala dalam kemampuan mendesain. Kendala
utama saat ada masyarakat meminta diedit foto sebelum dicetak. Selama ini
dirinya belajar desain secara otodidak. “Saya bingung saat ada yang minta warna
baju atau background foto diubah”, cerita Rani.
Rani begitu antusias ketika melihat
informasi di media sosial, Perpusda Kabupaten Rembang Jawa Tengah, akan
mengadakan beberapa pelatihan berbasis komputer. Dilaksanakan gratis pula bagi
masyarakat. Ibu dari satu putra ini tertarik dengan salah satu pelatihan yang
diinformasikan perpustakaan. Yakni pelatihan edit foto dengan aplikasi
photoshop.
Sebetulnya ada 4 pelatihan yang dipromosikan
di media sosial saat itu. Pelatihan tersebut diantaranya pelatihan komputer
dasar, blog, photoshop dan marketing online. “Saya tertarik dan pengen ikut
pelatihan photoshop karena sesuai dengan kebutuhan mendesak saya untuk belajar
bagaimana edit foto”, tambahnya.
Dari enam kali pertemuan tatap muka
yang dilaksanakan, Rani hanya bisa mengikuti empat kali. Kesibukan yang tidak
bisa ia tinggalkan menjadi penyebab ketidakhadirannya. Ketika mengikuti
pelatihan, Rani sering mengajak putri semata wayang ke perpustakaan. Ia tidak
malu membawa anaknya tatkala dirinya belajar. Dirinya merasa nyaman dengan
suasana pelatihan di perpustakaan yang tidak seperti pada lembaga pendidikan
lain.
Karena ia sadar tidak bisa mengikuti
semua pertemuan, Rani memanfaatkan waktu untuk sering bertanya ke instruktur
jika ada materi yang belum dipahami. Pembawaan sang Instruktur, Jamil Misbah,
terlihat sabar dan kalem saat memandu pelatihan, membuat Rani tidak segan untuk
bertanya. Metode pelatihan yang lebih banyak praktik, membuat peserta lebih
mudah paham dengan materi yang disampaikan.
Kini setelah berjalan 3 bulan pasca
mengikuti pelatihan, usaha percetakan Rani mengalami lonjakan order. Ia mengaku
sudah bisa edit foto sesuai dengan keinginan dari masyarakat. Dari sekadar edit
foto untuk dicetak di kertas foto hingga membuat desain banner ukuran besar. Dia
tidak menyangka jika usaha percetakan yang ia geluti sekarang, lebih ramai dari
usaha warnet. Masyarakat yang datang lebih ramai untuk cetak foto, banner,
undangan dan keperluan lain. Usaha warnet masih berjalan stabil seperti biasa. “Saya
berterimakasih pada perpustakaan Rembang yang telah melatih photoshop”, pungkasnya.
(***)
No comments:
Post a Comment