Friday, November 25, 2016

PerpuSeru Barito Utara, Kebahagiaan Dalam Rajutan Tas



PerpuSeru Barito Utara
Kebahagiaan Dalam Rajutan Tas
Bu Nurul Menunjukkan Karya Tas Rajut yang ia buat di Perpustakaan Barito Utara. 

Kali pertama membaca pengumuman Pelatihan Kelas Merajut, Ibu Nurul langsung nanya pada petugas perpustakaan, apakah boleh ikut kegiatan tersebut. Pertanyaan tersebut dijawab petugas semua masyarakat bisa ikut dan tidak dipungut biaya, peserta hanya cukup membawa jarum dan benang.

Pada hari pelatihan, Nurul ikut pelatihan dengan berbekal jarum seharga Rp 5000 dan benang seharga RP 10.000. Dengan penuh kesabaran ibu dari 2 anak ini  belajar merajut dari nol. Ia mengulang-ulang mencoba membuat rantai rajutan. Tidak sekali jadi, ia mengulagi sampai benar bisa dan hasilnya rapi. Nurul berlatih terus dengan bimbingan mentor.

Nurul merupakan Ibu Rumah Tangga, 30 tahun. Latar belakang pendidikan sekolah dasar. Suaminya, Alfansyari (35 tahun) berlatar belakang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Ia mempunyai pekerjaan sebagai tukang service elektronik. Mereka mempunyai dua anak yang berusia 6 tahun dan 2 tahun. Nurul tidak bekerja karena tidak ada yang mengasuh anaknya. Dengan keadaan ekonomi yang pas-pasan dirinya tetap semangat mengasuh anaknya.

Dua hari sekali ia menyempatkan mengantar anaknya ke Perpustakaan untuk meminjam buku bacaan. Saat seperti itu ia juga meminjam buku mengenai agama, ketrampilan, dan kesehatan untuk menambah wawasan. Ibu berjilbab ini berprinsip walaupun hanya lulusan SD, namun tidak ingin anak-anaknya bernasib sama.

Sejak rajin mengikuti Komunitas Merajut yang diselenggarakan di perpustakaan, Nurul menjadi semakin bertambah ilmu dan wawasannya. Selain mencari motif-motif rajutan dari buku-buku yang tersedia di perpustakaan, ia juga belajar membuat motif rajutan dari internet.

Semula ia ragu untuk menggunakan komputer yang ada di perpustakaan. Namun karena motivasi dari petugas perpustakaan yang sangat mendukung beliau untuk belajar, maka ia mau belajar. Pelan namun pasti bisa menggunakan komputer dan internet setidaknya untuk mencari informasi ringan yang beliau butuhkan.

Dalam waktu 1 minggu tas rajutan yang ia bikin, akhirnya selesai sudah. Satu tas rajut yang ia bikin sudah ada yang berminat untuk membeli. Dengan total modal Rp 85.000,00 bisa dijual seharga Rp. 175.000,00. Ibu Nurul tidak menyangka bahwa dengan ketekunannya belajar beliau bisa menghasilkan karya yang berdaya jual.

Petugas perpustakaan memotivasi beliau untuk makin semangat belajar motif-motif baru untuk menghasilkan karya yang baru. Selain itu petugas perpustakaan juga membantu mempromosikan hasil karyanya melalui media sosial yang dimiliki Perpustakaan. Meski begitu ia mempunyai kendala modal yang terbatas. Beliau hanya bisa menyisihkan dari uang belanja yang ada untuk membeli benang rajutan. Semoga tambah sukses ya Bu Nurul! (***)



No comments:

Post a Comment