PerpuSeru Barito Utara
Kebahagiaan Dalam Rajutan Tas
![]() |
Bu Nurul Menunjukkan Karya Tas Rajut yang ia buat di Perpustakaan Barito Utara. |
Kali
pertama membaca pengumuman Pelatihan Kelas Merajut, Ibu Nurul langsung nanya pada
petugas perpustakaan, apakah boleh ikut kegiatan tersebut. Pertanyaan tersebut
dijawab petugas semua masyarakat bisa ikut dan tidak dipungut biaya, peserta
hanya cukup membawa jarum dan benang.
Pada
hari pelatihan, Nurul ikut pelatihan dengan berbekal jarum seharga Rp 5000 dan
benang seharga RP 10.000. Dengan penuh kesabaran ibu dari 2 anak ini belajar merajut dari nol. Ia mengulang-ulang
mencoba membuat rantai rajutan. Tidak sekali jadi, ia mengulagi sampai benar
bisa dan hasilnya rapi. Nurul berlatih terus dengan bimbingan mentor.
Nurul
merupakan Ibu Rumah Tangga, 30 tahun. Latar belakang pendidikan sekolah dasar.
Suaminya, Alfansyari (35 tahun) berlatar belakang pendidikan Sekolah Menengah
Atas (SMA). Ia mempunyai pekerjaan sebagai tukang service elektronik. Mereka
mempunyai dua anak yang berusia 6 tahun dan 2 tahun. Nurul tidak bekerja karena
tidak ada yang mengasuh anaknya. Dengan keadaan ekonomi yang pas-pasan dirinya
tetap semangat mengasuh anaknya.
Dua
hari sekali ia menyempatkan mengantar anaknya ke Perpustakaan untuk meminjam
buku bacaan. Saat seperti itu ia juga meminjam buku mengenai agama,
ketrampilan, dan kesehatan untuk menambah wawasan. Ibu berjilbab ini berprinsip
walaupun hanya lulusan SD, namun tidak ingin anak-anaknya bernasib sama.
Sejak
rajin mengikuti Komunitas Merajut yang diselenggarakan di perpustakaan, Nurul
menjadi semakin bertambah ilmu dan wawasannya. Selain mencari motif-motif
rajutan dari buku-buku yang tersedia di perpustakaan, ia juga belajar membuat
motif rajutan dari internet.
Semula
ia ragu untuk menggunakan komputer yang ada di perpustakaan. Namun karena
motivasi dari petugas perpustakaan yang sangat mendukung beliau untuk belajar,
maka ia mau belajar. Pelan namun pasti bisa menggunakan komputer dan internet
setidaknya untuk mencari informasi ringan yang beliau butuhkan.
Dalam
waktu 1 minggu tas rajutan yang ia bikin, akhirnya selesai sudah. Satu tas
rajut yang ia bikin sudah ada yang berminat untuk membeli. Dengan total modal
Rp 85.000,00 bisa dijual seharga Rp. 175.000,00. Ibu Nurul tidak menyangka
bahwa dengan ketekunannya belajar beliau bisa menghasilkan karya yang berdaya
jual.
Petugas
perpustakaan memotivasi beliau untuk makin semangat belajar motif-motif baru
untuk menghasilkan karya yang baru. Selain itu petugas perpustakaan juga
membantu mempromosikan hasil karyanya melalui media sosial yang dimiliki
Perpustakaan. Meski begitu ia mempunyai kendala modal yang terbatas. Beliau
hanya bisa menyisihkan dari uang belanja yang ada untuk membeli benang rajutan.
Semoga tambah sukses ya Bu Nurul! (***)
No comments:
Post a Comment