Tuesday, January 3, 2017

Perpusda Jepara Gelar PerpuSeru Award Dari Dana Mandiri

Kemandirian Perpusda Replikasi mitra PerpuSeru kian terlihat nyata. Baik mandiri melakukan mentoring atau pendampingan ke perpustakaan desa (perpusdes) maupun mandiri dalam hal anggaran pengembangan perpustakaan yang bersumber dari APBD. Mentoring mandiri ke perpusdes terkait strategi pengembangan perpustakaan ala PerpuSeru yang dilakukan oleh PIC (Person In Charge)  dan Fasilitator Perpusda. Sementara mandiri anggaran dari APBD untuk pengembangan perpusda dan stimulan anggaran kegiatan ke perpusdes.

Salah satu Perpusda Replikasi yang sudah mandiri diantaranya Perpusda Kabupaten Jepara. Perpusda Jepara bersama 18 perpusda lain di Indonesia sudah melakukan replikasi PerpuSeru ke perpusdes pada tahun kedua. PIC, Khoirul Mizan bersama Fasilitator Perpusda, Anuti dan Ida Winarni yang melakukan mentoring ke perpusdes. Model mentoring mandiri seperti ini nanti juga akan dilakukan perpusda yang menjadi mitra di tahun 2016 lalu. 71 Perpusda tersebut tahun 2017 ini mereplikasi ke 227 perpusdes.  

Jika 71 perpusda mitra PerpuSeru di tahun 2016 lalu tersebut mendapat stimulan perangkat komputer dari PerpuSeru untuk perpusdes, lain hal dengan Perpusda Jepara, perangkat komputer berasal dari anggaran APBD. Selain dari APBD, Perpusda Jepara telah berhasil mengadvokasi PLTU TJB Jepara dengan mendapatkan bantuan 12 unit komputer yang diperuntukkan perpusdes replikasi.

Perpusda Jepara juga memberikan stimulan anggaran kegiatan CE (Community Engagement) ke perpusdes. Pemberian stimulan tersebut sebagai upaya untuk menggugah pihak lain agar juga peduli terhadap pengembangan perpusdes. Baik pihak lain yang ada di lingkup desa, kecamatan, hingga kabupaten. Jika perpusdes belum menunjukkan bukti nyata kegiatan pelibatan masyarakat, pihak lain masih melihat perpusdes hanya sebagai gudang buku. Salah satu cara efektif adalah dengan mengadakan kegiatan atau pelatihan di perpusdes.

Realisasi anggaran stimulan dari perpusda disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di masing-masing desa. Misalnya ada perpusdes yang mengadakan pelatihan internet marketing. Di perpusdes lain melaksanakan pelatihan membuat olahan makanan. Ada juga perpuses yang memfasilitasi masyarakat setempat dengan pelatihan pemanfaatan pekarangan kosong dengan tanaman. Pemilihan kegiatan di perpusdes disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Pada tahun ini, Perpusda Jepara juga menggelar PerpuSeru Award 2016 untuk 12 perpusdes mitra PerpuSeru di Jepara. Perpusda menyediakan total hadiah Rp 7,5 juta yang bersumber dari APBD. Dengan rincian Rp 6,95 juta untuk hadiah dan Rp 600 untuk piala. Seperti halnya PerpuSeru Award, tujuan PerpuSeru Award Jepara juga sebagai media memberikan apresiasi kepada perpusdes atas upaya pengembangan perpustakaan. Selain itu juga untuk memotivasi perpusdes untuk lebih giat dalam mengembangkan perpustakaan untuk perberdayaan masyarakat.

Sistem penilaian PerpuSeru Award Jepara persis dengan PerpuSeru Award yang biasa dilaksanakan di acara puncak PLM (Peer Learning Meeting) Nasional. Yakni pada strategi pengembangan perpustakaan, diantaranya peningkatan layanan komputer dan internet, pelibatan masyarakat, advokasi dan dokumentasi. Kegiatan yang dinilai mulai rentang waktu Januari hingga Desember 2016. Penilaian yang dilakukan juri mengaju pada rekap data dokumentasi online, kegiatan yang dilaksanakan perpusdes harus di upload di facebook group Jepara Kampung Digital serta data perpusdes yang diperoleh juri saat kunjungan langsung ke perpusdes. Tim juri yang bertindak Khoirul Mizan, Tahiyatur Ratih dan Wahyu Dwi Astuti.

Perpusda Jepara menentukan 6 perpusdes terbaik untuk menerima PerpuSeru Award Jepara. Di Jepara ada 12 perpusdes mitra PeruSeru. Tim juri memutuskan sebagai juara 1, Perpusdes Ngudi Ilmu Ngabul. Disusul Perpusdes Remen Maos Karangrandu, Perpusdes Kucica Tulakan. Sementara juara 4 Perpusdes Azzarotul Ilmi Banjaragung. Disusul Perpusdes Kreatif Krapyak dan Perpusdes Insan Baca Purwogondo.   Juara 1 mendapatkan Rp 2 juta, Rp 1,5 juta untuk juara 2 dan Rp 1 juta diperuntukkan bagi juara 3.

Pengumuman PerpuSeru Award Jepara menjadi kado terindah bagi Perpusdes Ngudi Ilmu Ngabul. Karena pengumuman juara dilakukan satu hari sebelum kegiatan Stakeholder Meeting (SHM) tingkat desa yang dihadiri oleh seluruh lembaga desa. Sehingga saat SHM, torehan prestasi yang diraih disampaikan kepada masyarakat Desa Ngabul yang hadir. Pengelola Perpusdes Ngabul, Eko Wahyu, menceritakan perpusdes tergabung dengan PerpuSeru sejak tahun 2016 lalu.

Setelah tergabung dengan PerpuSeru, perpusdes langsung tanjap gas dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Saat ini sudah ada kegiatan rutin yang dilakukan seminggu sekali. Kegiatan tersebut berupa pelatihan Bahasa Inggris hasil advokasi ke Komunitas ABIJE (Angkringan Bahasa Inggris Jepara). Perpusdes juga berhasil advokasi ke salah satu SMK swasta untuk pelatihan membatik. Perpusdes juga menggandeng UPPKS dengan pelatihan wirausaha. Juga pernah melaksanakan pelatihan komputer dan pelatihan internet marketing.

Pemerintah Desa Ngabul juga mendukung penuh pengembangan perpusdes. Desa telah menganggrakan Rp 10 juta untuk pengembangan perpusdes di tahun 2016. Tahun depan direncanakan naik menjadi 22 juta. Kecepatan internet perpusdes juga dinaikkan dari 3 Mbps menjadi 10 Mbps. (***)
 

8 comments:

  1. Perpusda jepara sudah selayaknya menjadi Rujukan dalam hal Implementator Strategi Pengembangan Perpustakaan, baik dalam lingkup Program PerpuSeru maupun dunia Perpustakaan pada umumnya.

    ReplyDelete
  2. Perpusda jepara sudah selayaknya menjadi Rujukan dalam hal Implementator Strategi Pengembangan Perpustakaan, baik dalam lingkup Program PerpuSeru maupun dunia Perpustakaan pada umumnya.

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. Semoga terus terbang menembus batas

    ReplyDelete
  5. terima kasih ulasannya. Semoga semakin menguatkan dalam upaya pengembangan perpustakaan.

    ReplyDelete
  6. sama-sama Mas. makasih juga informasi yang telah diberikan

    ReplyDelete