Sunday, April 2, 2017

Perpusda Demak Inisiatif Berbagi Kisah Impact di Depan Bupati dan Masyarakat Luas

Bupati Demak, HM. Natsir, tertegun saat melihat Bu Susi (37 tahun) menceritakan kenapa sering datang ke perpustakaan umum Kabupaten Demak. Daripada nonggo (aktifitas kumpul tetangga yang ujungnya berujud ngerumpi) mending ke perpustakaan. Begitu ibu rumah tangga tersebut memulai membuka ceita.

Ibu 2 anak ini mengaku tak banyak perempuan seusia dirinya yang mau datang rutin ke perpus. Dirinya setiap pagi datang ke perpustakaan, setelah aktifitas mengantar anaknya sekolah ke SMP dan TK. Sambil menunggu pulang anaknya yang masih TK, dia memanfaatkan waktu sambil membaca buku, majalah dan fasilitas internet.

Sejak awal dia ingin kedua anaknya tak jajan sembarang di sekolah. Karena itu jika ke perpustakaan, mencari informasi terkait dengan menu makanan. Dari situlah, anak pertama mengusulkan ke Susi untuk berjualan kue. Kata sang anak, masakan yang dibuat rasanya enak dan akan laku jika dijual.

Dari dorongan yang diberikan anaknya, Susi semakin bersemangat untuk browsing internet dan membaca buku di perpustakaan. Hal itu dilakukan agar kue yang dibuat semakin banyak ragamnya. Saat ini, Susi setiap hari minimal bikin 300 kue basah. Kue tersebut dititipkan di beberapa toko di Pasar Demak.

Bupati Demak juga termangut-mangut melihat cara Abdul Aziz bercerita. Aziz merupakan anak muda yang masih kuliah di Akademi Komunitas Negeri (AKN) Demak jurusan Desain Grafis. Namun ia tak memiliki komputer atau laptop untuk mempraktikkan ilmu yang dipelajari di kampus. Untuk itu Aziz sering datang ke perpustakaan untuk praktik desain grafis memakai komputer perpustakaan. Sambil kuliah, Aziz bekerja di bagian pengetikan dan desain di salah satu rental yang ada di Demak.

Berbagi cerita Impact atau dampak layanan perpustakaan yang telah mengubah kualitas hidup masyarakat ini dilakukan di acara Sosialisasi Program Replikasi PerpuSeru ke Perpustakaan Desa, di Perpusda Demak akhir Maret lalu. Selain Bu Susi dan Aziz, Perpusda juga mengundang seorang pemuda yang kini sukses dengan bisnis usaha sablon kaos. Harratul Lisan nanamya. 



Harra ini dulu ikut Pelatihan Komputer dan Internet di perpusda, 7 bulan silam. Harra sebelumnya sama sekali belum bisa sablon dan desain. Dari pelatihan itulah dia belajar sama instruktur dan sesama teman pelatihan. Harra saat awal merintis usaha masih kendala belum punya mesin printer. Komputer yang dimiliki masih model lama. Kini Harra sudah memiliki mesin jahit dan mesin obras. Bahkan sudah memiliki 2 karyawan yang membantu pekerjaannya.

Bupati Berbagi Cerita Impact

Inisiatif Perpusda Demak menyelipkan kegiatan berbagi cerita impact tak hanya pada sosialisasi ini saja. Sebelumnya juga pernah dilakukan, pada saat pembukaan Pameran Buku di Alun-Alun Kota Demak, pertengahan Maret lalu.

Pada pembukaan pameran buku, Bupati Demak dan Sekda Demak, Singgih Setyono, bersedia meluangkan waktu berbagi kisah sukses dirinya dari perpustakaan. Menurut cerita Bupati Demak, usaha Rumah Makan yang dirintis sebelum menjabat bupati, bisa sukses berkat buku yang ia baca. Rumah makan ayam goreng milik bupati, memiliki sambal khas. Resep sambal yang enak tersebut bupati peroleh dari buku.

Sementara itu, Sekda Demak menceritakan bisa lulus kuliah dan bisa menjadi dokter, hal itu berkat buku di perpustakaan. Saat muda, menurut cerita Pak Singgih, orang tuanya tak mampu membelikan semua buku kedokteran yang harganya mahal. Untuk itu Singgih muda ke perpustakaan untuk membaca dan pinjam buku yang ia inginkan.

Tak hanya pada 2 kegiatan di atas, Perpusda Demak ke depannya juga akan berusaha menyelipkan berbagi cerita impact di kegiatan yang dilaksanakan. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Demak, Tatik Rumiyati, langkah itu efektif untuk mengenalkan pada pimpinan daerah dan masyarakat bahwa perpustakaan juga punya andil nyata pada pembangunan daerah.

Tatik juga menambahkan dengan cara berbagi cerita impact, mampu mempengaruhi stakeholder saat melakukan beberapa advokasi. Sebagian besar advokasi yang dilakukan membuahkan hasil. Seperti mendapat komputer dari perbankan daerah, perushaan swasta dan advokasi dalam bentuk lainnya. (***)

No comments:

Post a Comment